AKTUALISASI PERWUJUDAN WAWASAN NUSANTARA MEMPERKOKOH KETAHANAN NASIONAL dalam MENGHADAPI ERA GLOBALISASI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945 hingga sekarang menunjukkan dinamika yang cukup tinggi. Selama kurun waktu lebih dari 60 tahun penyelenggaraan pemerintahan negara ternyata masih diwarnai banyak kemelut politik, termasuk berbagai gangguan keamanan yang sangat mengganggu stabilitas nasional.Dan Indonesia merupakan tempat yang sangat strategis terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia, di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Dengan demikian, wilayah Indonesia berada pada posisi silang, yang mempunyai arti penting dalam kaitannya dengan iklim dan perekonomian. Posisi silang ini telah memberikan kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk dapat memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan dunia. Selain itu, posisi silang ini juga dapat membuat Indonesia terombang-ambing dalam berbagai pengaruh budaya dan perkembangan dari luar. Terutama di era globalisasi seperti saat ini, dimana segala jenis perkembangan dapat terlihat jelas dan dapat dengan mudah dikenal oleh setiap orang.Perlunya wawasan nusantara dalam kehidupan nasional yang mencakup kehidupan politik, ekonomi, social budaya, dan pertahanan keamanan harus tercermin dalam pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia di atas kepentingan pribadi dari golongan.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai bentuk bahan wacana bagi masyarakat agar dapat membatasi perilaku yang mulai melupakan budaya negri sendiri karena pengaruh dari era globalisasi seperti saat ini yang semakin marak masuk ke dalam negara kita ini. Makalah ini juga memberikan informasi kepada bangsa Indonesia bahwa adanya cara yang dapat ditempuh oleh bangsa Indonesia untuk memperkokoh ketahanan nasional dalam era globalisasi ini. Cara itu tidak lain adalah aktualisasi perwujudan wawasan nusantara.
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dalam penulisan makalah ini adalah berbagai aspek yang dapat di jadikan sebagai suatu pembangun yang bersangkutan terhadap pertahanan dan keamanan serta kebudayaan bangsa kita yang mulai hilang di telan era globalisasi itu sendiri. Adapun aspek-aspek yang akan di bahas adalah : Aspek Idiologi, Aspek Politik, Aspek Ekonomi, Aspek Sosial Budaya, Aspek Pertahanan dan Keamanan.
BAB II
AKTUALISASI PERWUJUDAN WAWASAN NUSANTARA
2.1 Pengertian Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional (TANNAS) adalah kondisi dinamik suatu bangsa yang meliputi seluruh aspek kehidupan nasional yang terintegritas, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsng maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar tujuan dan perjuangan nasional.
2.2 Pengertian Istilah-Istilah
• Ketangguhan, adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat menderita dan menanggulangi beban yang di hadapi.
• Keuletan, adalah usaha secara giat dengan kemauan yang keras di dalam menggunakan segala kemampuan dan kecakapan untuk mencapai tujuan dan cita-cita.
• Identitas, adalah ciri khas negara secara keseluruhan(holistik), yaitu negara yang dibatasi oleh wilayah, penduduk, sejarah, pemerintahan dan tujuan nasional serta peranan yang dimainkan di dalam dunia internasional.
• Integritas, adalah kesatuan yang menyeluruh di dalam kehidupan nasional suatu bangsa, baik sosial, alamiah, potensi maupun fungsional.
• Tantangan, adalah suatu usaha yang bertujuan atau bersifat mengunggah kemampuan dalam segala bentuknya.
• Ancaman,adalah hal atau usaha yang bertujuan merubah/merombak kebijaksanaan dan dilakukan secara konsepsional.
• Hambatan, adalah hal atau usaha yang berasal dar dalam atau internal yang bermaksud tau bertujuan melemahkan atau menghalangi pencapaian tujuan nasional yang dilaukan secraa tidak konsepsional.
• Gangguan, adalah hal atau usaha yang bersal dari luar yang bersifat melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.
3.3 Konsepsi Ketahanan Nasional
1. Pengertian konsepsi ketahanan nasional.
Konsepsi tannas Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, sersai, dan selaras, dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh menyeluruh dan terpadu berlandaskan pancasila, UUD 1945, dan wawasan nusantara. Berdasarkan pengertian konsepsi tannas, seluruh aspek kehidupan nasional dirinci dengan sistematika astragtra atau 8 (delapan aspek) yang terdiri dari Trigatra yaitu tiga aspek alamiah dan Pancagatra yaitu lima aspek sosial.
TRIGATRA (aspek alamiah), terdiri dari :
• Geografi. Geografi suatu negara adalah segala sesuatu yang ada di permukaan bumi, yang memberikan gambaran tentang kerakteristik wilayah ke dalam maupun ke luar.
• Kekayaan alam. Kekayaan alam suatu negara ialah segala sumber dan potensi alam yang terdapat di lingkungan ruang angkasa, atmosfir, permukaan bumi,(dartan dan lautan), dan di dalam bumi dan lautan, yang berada di wilayah kekuasaan/yurisdiksinya.
• Kependudukan. Penduduk adalah manusia yang mendiami suatu tempat atau wilayah.
PANCAGATRA (aspek sosial) , yang terdiri dari :
A. ASPEK IDIOLOGI
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan “sains tentang ide“. Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkanWeltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan utama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit
Untuk ketahanan ideologi perlu langkah pembinaan sebagai berikut :
• Pengalaman sebagai ideologi secara obyektif dan subyektif terus dikembangkan serta ditingkatkan.
• Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu direlevansikan dan diaktualisasikan nilai instrumentalnya.
• Sensanti Bhinneka Tunggal Ika dan konsep wawasan nusantara yang bersumber dari pancasila harus dikembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat.
• Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia harus dihayati dan diamalkan.
• Pembangunan sebagai pengalaman pancasila,harus menunjukan keseimbangan fisik material dan mental spritual untuk menghindari materialisme dan sekularisme.
• Pendidikan moral pancasila ditanamkan pada diri anak didik dengan cara mengintergrasikannya ke dalam pelajaran seperti; Pendidikan budi pekerti, bahasa indonesia dan kepramukaan
a. Ideologi Pancasila
Ideologi Pancasila merupakan dasar negara yang mengakui dan mengagungkan keberadaan agama dalam pemerintahan. Sehingga kita sebagai warga negara Indonesia tidak perlu meragukan konsistensi atas Ideologi Pancasila terhadap agama. Tidak perlu berusaha mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi berbasis agama dengan alasan bahwa ideologi Pancasila bukan ideologi beragama. Ideologi Pancasila adalah ideologi beragama.
Pancasila dijadikan ideologi dikarenakan, Pancasila memiliki nilai-nilai falsafah mendasar dan rasional. Pancasila telah teruji kokoh dan kuat sebagai dasar dalam mengatur kehidupan bernegara. Selain itu, Pancasila juga merupakan wujud dari konsensus nasional karena negara bangsa Indonesia ini adalah sebuah desain negara moderen yang disepakati oleh para pendiri negara Republik Indonesia kemudian nilai kandungan Pancasila dilestarikan dari generasi ke generasi.
Pancasila pertama kali dikumandangkan oleh Soekarno pada saat berlangsungnya sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Republik Indonesia (BPUPKI). Pancasila yang merupakan “way of life” bangsa Indonesia saat ini menghadapi tantangan serius, bukan saja orang enggan bicara tentang Pancasila, tetapi justru nilai-nilai yang terkandung didalamnya nyaris tidak lagi dihayati dan diamalkan. Mungkin hal ini adalah akibat dan sikap traumatis dari pengalaman masa lalu, atau dapat pula karena terlahir generasi baru yang telah menganggap bahwa Pancasila sudah tidak bermakna lagi.
b. Ideologi Dunia
Liberalisme
Aliran pikiran perseorangan atau individualistik. Aliran pemikiran ini mengajarkan bahwa negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas kontrak semua individu dalam masyarakat itu (kontrak sosial). Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak ia lahir dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapa pun termasuk penguasa kecuali atas persetujuan yang bersangkutan. Paham Liberalisme mempunyai dasar-dasar kebabasan dan kepentingan pribadi yang menuntut kebebasan individu secara mutlak, yaitu kebebasan mengejar kebahagiaan hidup di tengah-tengah kekayaan materil yang melimpah dan dicapai dengan bebas.
Komunisme
Aliran pikiran golongan (class theory) yang diajarkan oleh Karl Marx, Engels dan Lenin pada mulanya merupakan kritik Kark Marx atas kehidupan sosial ekonomi masyarakat pada awal revolusi industri. Aliran pemikiran ini beranggapan bahwa negara adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas lain. Golongan ekonomi kuat menindas ekonomi lemah.
Golongan borjuis menindas golongan proletar (kaum buruh). Karena itu Marx menganjurkan agar kaum buruh mengadakan revolusi politik untuk merebut kekuasaan negara dari golongan kaya kapitalis dan borjuis agar kaum buruh dapat ganti berkuasa dan mengatur negara. Sesuai dengan aliran pikiran yang melandasi komunisme.
Faham Agama
Negara membina kehidupan keagamaan umat dan bersifat spiritual religius. Bersumber pada falsafah keagamaan dalam kitab suci agama. Negara melaksanakan hukum agama dalam kehidupan dunia.
B. ASPEK POLITIK
Politik berasal dari kata Politics dan atau Policy artinya berbicara politik akan mengandung makna kekuasaan (pemerintahan) atau juga kebijaksanaan. Pemahaman ini berlaku di indonesia dengan tidak memisahkan antara Politics dan Policy, sehingga kita menganut satu saham yaitu Politik.
Politik di Indonesia harus dapat dilihat dalam konteks ketahanan nasional ini, yang meliputi dua bagian utama yaitu politik dalam negeri dan politik luar negeri.
System pemerintahan berdasarkan hokum, tidak berdasarkan kekuasaan yang bersifat absolute, kedaulatan di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR sebagai penjelmaan seluruh rakyat. Mekanisme politik memungkinkan adanya perbedaan pendapat. Namun perbedaan pendapat tersebut tidak menyangkut nilai darar sehingga tidak bersebrangan yang dapat menjurus kepada konflik fisik. Kepemicuan nasional mampu mengakomodasi aspirasi hidup dalam masyarakat dengan tetap berpedoman pada pancasila, UUD 1945, dan wawasan nusantara. Komunikasi politik bertimbal balik antara pemerintahan dengan masyarakat dan antar kelompok atau golongan dalam masyarakat terjalin dengan baik untuk mencapai tujuan nasional dan kepentingan nasional.
a. Politik Dalam Negeri
Politik dalam negeri ialah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang mampu menyerap aspirasi dan mendorong partisipasi masyarakat dalam suatu sistem, yang unsur-unsur nya terdiri dari struktur politik, proses politik, budaya politik, komuniksai politik dan partisipasi politik.
• Struktur Politik merupakan wadah penyaluran pengambilan berupa kepentingan masyarakat dan sekaligus wadah dalam menjaring pemimpin nasional.
• Proses Politik merupakan suatu rangkaian pengambilan keputusan tentang berbagai macam politik.
• Budaya Politik merupakan pencerminan dari aktualisasi hak dan kewajiban rakyat dalam bermasyarakat.
• Komunikasi Politik Merupakan suatu hubungan timbal balik antar berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
b. Politik Luar Negeri
Politik luar negeri ialah salah satu sarana pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan antar bangsa.Sebagai Bagian Integral Dari Strategi Nasional. Politik luar negeri merupakan proyeksi kepentingan nasional kedalam kehidupan antar bangsa.Politik luar negeri indonesia adalah bebas dan aktif. Bebas dalam pengertian bahwa indonesia tidak memihak pada kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Aktif dalam arti tidak pasif.
c. Ketahanan Pada Aspek Politik
ketahanan pada aspek politik di artikan sebagai kondisi dinamik kehidupan politik bangsa yang berisi keuletan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi tantangan.
Ketahanan Pada Aspek Politik Dalam Negeri
• Sistem pemerintahan berdasarkan hukum, tidak berdasarkan kekuasaan.
• Mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat.
• Kepemimpinan nsional mampu mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam masyarakat.
• Terjalin komunikasi politik timbal balik antara pemerintah dengan masyarakat dan antar kelompok.
Ketahanan pada aspek Politik Luar Negeri
• Hubungan luar negeri ditujukan untuk lebih meningkatkan kerjasama internasional di berbagai bidang atas dasar saling menguntungkan, meningkatkan citra positif indonesia di luar negeri.
• Politik luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam rangka meningkatkan persahabatan dan kerja sama antar negara berkembang sesuai dengan kemampuan dan demi kepentingan nasional.
• Citra positif Indonesia terus ditingkatkan dan di perluas antara lain melalui promosi, peningkatan diplomasi dan lobi internasional.
• Perkembangan, perubahan dan gejolak dunia terus ditingkatkan diikuti dan di kaji dengan seksamaagar secara dini dapat diperkirakan terjadinya dampak negatif.
• Langkah bersama negara berkembang untuk memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidak adilan dengan negara industri maju perlu ditingkatkan.
C. ASPEK EKONOMI
Ketahanan ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang dating dari luar maupun dari dalam negri secara langsung maupun tidak langsung, untuk menjamin kelangsungan perekonomian bangsa dan Negara berlandaskan Pancasila UUD 1945.
• Aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat meliputi: produksi, distribusi, dan konsumsi barang-barang jasa
• Usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara individu maupun kelompok, serta cara-cara yang dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan.
Sistem perekonomian yang diterapkan oleh suatu negara akan memberi corak terhadap kehidupan perekonomian negara yang bersangkutan. Sistem perekonomian liberal dengan orientasi pasar secara murni akan sangat peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar, sebaliknya sistem perekonomian sosialis dengan sifat perencanaan dan pengendalian oleh pemerintah kurang peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar.
Perekonomian Indonesia menurut Pasal 33 UUD ’45 adalah:
Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti setiap warga negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa. Dalam perekonomian Indonesia tidak dikenal monopoli dan monopsoni baik oleh pemerintah/swasta. Secara makro sistem perekonomian Indonesia dapat disebut sebagai sistem perekonomian kerakyatan.
Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi dan mewujudkan kemampuan rakyat.
Untuk mencapai tingkat ketahanan ekonomi perlu pertahanan terhadap berbagai hal yang menunjang, antara lain:
a. Sistem ekonomi Indonesia harus mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan merata.
b. Ekonomi Kerakyatan Menghindari:
• Sistem free fight liberalism: Menguntungkan pelaku ekonomi yang kuat.
• Sistem Etastisme: Mematikan potensi unit-unit ekonomi diluar sektor negara.
• Monopoli: Merugikan masyarakat dan bertentangan dengan cita-cita keadilan sosial.
c. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang antara sektor pertanian, perindustrian dan jasa.
d. Pembangunan ekonomi dilaksanakan sebagai usaha bersama dibawah pengawasan anggota masyarakat memotivasi dan mendorong peran serta masyarakat secara aktif.
e. Pemerataan pembangunan.
f. Kemampuan bersaing.
D. ASPEK SOSIAL BUDAYA
Sosial adalah Pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungan, solidaritas yang merupakan unsur pemersatu, sedangkan Budaya adalah Sistem nilai yang merupakan hasil hubungan manusia dengan cipta rasa dan karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama serta merupakan kekuatan pendukung penggerak kehidupan.Kebudayaan diciptakan oleh faktor organobiologis manusia, lingkungan alam, lingkungan psikologis, dan lingkungan sejarah.Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai budaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh budaya asing (local genuis). Local genuis itulah pangkal segala kemampuan budaya daerah untuk menetralisir pengaruh negatif budaya asing.Kebuadayaan nasional merupakan hasil (resultante) interaksi dari budaya-budaya suku bangsa (daerah) atau budaya asing (luar) yang kemudian diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa. Interaksi budaya harus berjalan secara wajar dan alamiah tanpa unsur paksaan dan dominasi budaya terhadap budaya lainnya.Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi kehidupan sosial budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional, yang mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
E. Aspek Pertahanan Keamanan
Pertahanan Keamanan adalah daya upaya suatu bangsa dengan segala potensinya untuk melindungi kepentinganbangsa dan negara demi tetap terwujudnya kondisi kelangsungan hidup dan perkembangan kehidupan bangsa dan negara serta terpenuhinya hak dan kewajiban warga negara dalam rangka pencapaian tujuan nasional.Pertahanan keamanan negara RI dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan, menggerakkan seluruh potensi nasional termasuk kekuatan masyarakat diseluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.Penyelenggaraan ketahanan dan keamanan secara nasional merupakan salah satu fungi utama dari pemerintahan dan negara RI dengan TNI dan Polri sebagai intinya, guna menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional Indonesia.
Wujud ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara (Hankamneg) yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.Wawasan Nasional Bangsa Indonesia adalah wawasan nusantara yang merupakan pedoman bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan nasional. Sedangkan ketahanan nasional merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses. Dapat dikatakan bahwa wawasan nusantara dan ketahanan nasional merupakan duan konsepsi dasar yang saling mendukung sebagai pedoman bagi penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara.Ketahanan pertahanan dan keamanan juga diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan pertahanan dan kemanan bangsa Indonesia mengandung keuletan, ketangguhan, dan kemampuan dalam mengembangkan, menghadapi dan mengatasi segala tantangan dan hambatan yang dating dari luar maupun dari dalam negri baik secara langsung maupun tidak langsung yang dapat membahayakan identitas, intregritas, dan kelangsungan hidup bangsa dan NKRI.
untuk mewujudkan postur kekuatan pertahanan keamanan kita mengacu pada negara-negara lain yang membangun kekuatan pertahanan keamanan melalui pendekatan misi yaitu untuk melindungi diri sendiri dan tidak untuk kepentingan invasi (standing armed forces):
• Perlawanan bersenjata = TNI, Polri, Ratih (rakyat terlatih) sebagai fungsi perlawanan rakyat.
• Perlawanan tidak bersenjata = Ratih sebagai fungsi dari TIBUM, KAMRA, LINMAS
Ketahanan pada Aspek Pertahanan dan Keamanan
• Pertahanan dan keamanan harus dapat mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela negara
• Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatan
• Pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan dimanfaatkan untuk menjamin pertahanan dan stabilitas keamanan
• Potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai harus dilindungi dari segala ancaman dan gangguan
• Perlengkapan dan peralatan untuk mendukung pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan sedapat mungkin harus dihasilkan oleh industri dalam negeri, pengadaan dari luar negeri dilakukan karena terpaksa dimana indutri dalam negeri masih terbatas kemampuannya.
Dengan demikian, Ketahanan Pertahanan dan Keamanan yang diinginkan adalah kondisi daya tangkal bangsa dilandasi oleh kesadaran bela Negara seluruh rakyat dan mengandung kemampuan memelihara stabilitas Pertahanan dan Keamanan.
BAB III
A. KESIMPULAN
Dari paparan materi di atas dapt disipulkan bahwa wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa yang telah menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensi yang serba terhubung dan dalam pembangunanya di lingkungan nasional, regional, serta global. Hal ini tidak terlepas dari konsep-konsep yang merupakan keahanan nasional, konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan aspek yang mendukung kehidupan yaitu :
ASPEK ALAMIAH (statis)
• Geografi
• Kependudukan
ASPEK SOSIAL (dinamis)
• Aspek idiologi
• Aspek politik
• Aspek ekonomi
• Aspek sosial budaya
• Aspek ketahanan keamanan
B. SARAN
Pertahanan dan keamanan nasional yang semakin mendapat tantanagan oleh era globalisasi seperti saat ini perlu di waspadai oleh seluruh warga negara. Maka, perlunya sosialisasi terhadap masyarakat agar kembali mempererat kesatuan dan persatuan.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945 hingga sekarang menunjukkan dinamika yang cukup tinggi. Selama kurun waktu lebih dari 60 tahun penyelenggaraan pemerintahan negara ternyata masih diwarnai banyak kemelut politik, termasuk berbagai gangguan keamanan yang sangat mengganggu stabilitas nasional.Dan Indonesia merupakan tempat yang sangat strategis terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia, di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Dengan demikian, wilayah Indonesia berada pada posisi silang, yang mempunyai arti penting dalam kaitannya dengan iklim dan perekonomian. Posisi silang ini telah memberikan kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk dapat memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan dunia. Selain itu, posisi silang ini juga dapat membuat Indonesia terombang-ambing dalam berbagai pengaruh budaya dan perkembangan dari luar. Terutama di era globalisasi seperti saat ini, dimana segala jenis perkembangan dapat terlihat jelas dan dapat dengan mudah dikenal oleh setiap orang.Perlunya wawasan nusantara dalam kehidupan nasional yang mencakup kehidupan politik, ekonomi, social budaya, dan pertahanan keamanan harus tercermin dalam pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia di atas kepentingan pribadi dari golongan.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai bentuk bahan wacana bagi masyarakat agar dapat membatasi perilaku yang mulai melupakan budaya negri sendiri karena pengaruh dari era globalisasi seperti saat ini yang semakin marak masuk ke dalam negara kita ini. Makalah ini juga memberikan informasi kepada bangsa Indonesia bahwa adanya cara yang dapat ditempuh oleh bangsa Indonesia untuk memperkokoh ketahanan nasional dalam era globalisasi ini. Cara itu tidak lain adalah aktualisasi perwujudan wawasan nusantara.
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dalam penulisan makalah ini adalah berbagai aspek yang dapat di jadikan sebagai suatu pembangun yang bersangkutan terhadap pertahanan dan keamanan serta kebudayaan bangsa kita yang mulai hilang di telan era globalisasi itu sendiri. Adapun aspek-aspek yang akan di bahas adalah : Aspek Idiologi, Aspek Politik, Aspek Ekonomi, Aspek Sosial Budaya, Aspek Pertahanan dan Keamanan.
BAB II
AKTUALISASI PERWUJUDAN WAWASAN NUSANTARA
2.1 Pengertian Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional (TANNAS) adalah kondisi dinamik suatu bangsa yang meliputi seluruh aspek kehidupan nasional yang terintegritas, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsng maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar tujuan dan perjuangan nasional.
2.2 Pengertian Istilah-Istilah
• Ketangguhan, adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat menderita dan menanggulangi beban yang di hadapi.
• Keuletan, adalah usaha secara giat dengan kemauan yang keras di dalam menggunakan segala kemampuan dan kecakapan untuk mencapai tujuan dan cita-cita.
• Identitas, adalah ciri khas negara secara keseluruhan(holistik), yaitu negara yang dibatasi oleh wilayah, penduduk, sejarah, pemerintahan dan tujuan nasional serta peranan yang dimainkan di dalam dunia internasional.
• Integritas, adalah kesatuan yang menyeluruh di dalam kehidupan nasional suatu bangsa, baik sosial, alamiah, potensi maupun fungsional.
• Tantangan, adalah suatu usaha yang bertujuan atau bersifat mengunggah kemampuan dalam segala bentuknya.
• Ancaman,adalah hal atau usaha yang bertujuan merubah/merombak kebijaksanaan dan dilakukan secara konsepsional.
• Hambatan, adalah hal atau usaha yang berasal dar dalam atau internal yang bermaksud tau bertujuan melemahkan atau menghalangi pencapaian tujuan nasional yang dilaukan secraa tidak konsepsional.
• Gangguan, adalah hal atau usaha yang bersal dari luar yang bersifat melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.
3.3 Konsepsi Ketahanan Nasional
1. Pengertian konsepsi ketahanan nasional.
Konsepsi tannas Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, sersai, dan selaras, dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh menyeluruh dan terpadu berlandaskan pancasila, UUD 1945, dan wawasan nusantara. Berdasarkan pengertian konsepsi tannas, seluruh aspek kehidupan nasional dirinci dengan sistematika astragtra atau 8 (delapan aspek) yang terdiri dari Trigatra yaitu tiga aspek alamiah dan Pancagatra yaitu lima aspek sosial.
TRIGATRA (aspek alamiah), terdiri dari :
• Geografi. Geografi suatu negara adalah segala sesuatu yang ada di permukaan bumi, yang memberikan gambaran tentang kerakteristik wilayah ke dalam maupun ke luar.
• Kekayaan alam. Kekayaan alam suatu negara ialah segala sumber dan potensi alam yang terdapat di lingkungan ruang angkasa, atmosfir, permukaan bumi,(dartan dan lautan), dan di dalam bumi dan lautan, yang berada di wilayah kekuasaan/yurisdiksinya.
• Kependudukan. Penduduk adalah manusia yang mendiami suatu tempat atau wilayah.
PANCAGATRA (aspek sosial) , yang terdiri dari :
A. ASPEK IDIOLOGI
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan “sains tentang ide“. Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkanWeltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan utama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit
Untuk ketahanan ideologi perlu langkah pembinaan sebagai berikut :
• Pengalaman sebagai ideologi secara obyektif dan subyektif terus dikembangkan serta ditingkatkan.
• Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu direlevansikan dan diaktualisasikan nilai instrumentalnya.
• Sensanti Bhinneka Tunggal Ika dan konsep wawasan nusantara yang bersumber dari pancasila harus dikembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat.
• Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia harus dihayati dan diamalkan.
• Pembangunan sebagai pengalaman pancasila,harus menunjukan keseimbangan fisik material dan mental spritual untuk menghindari materialisme dan sekularisme.
• Pendidikan moral pancasila ditanamkan pada diri anak didik dengan cara mengintergrasikannya ke dalam pelajaran seperti; Pendidikan budi pekerti, bahasa indonesia dan kepramukaan
a. Ideologi Pancasila
Ideologi Pancasila merupakan dasar negara yang mengakui dan mengagungkan keberadaan agama dalam pemerintahan. Sehingga kita sebagai warga negara Indonesia tidak perlu meragukan konsistensi atas Ideologi Pancasila terhadap agama. Tidak perlu berusaha mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi berbasis agama dengan alasan bahwa ideologi Pancasila bukan ideologi beragama. Ideologi Pancasila adalah ideologi beragama.
Pancasila dijadikan ideologi dikarenakan, Pancasila memiliki nilai-nilai falsafah mendasar dan rasional. Pancasila telah teruji kokoh dan kuat sebagai dasar dalam mengatur kehidupan bernegara. Selain itu, Pancasila juga merupakan wujud dari konsensus nasional karena negara bangsa Indonesia ini adalah sebuah desain negara moderen yang disepakati oleh para pendiri negara Republik Indonesia kemudian nilai kandungan Pancasila dilestarikan dari generasi ke generasi.
Pancasila pertama kali dikumandangkan oleh Soekarno pada saat berlangsungnya sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Republik Indonesia (BPUPKI). Pancasila yang merupakan “way of life” bangsa Indonesia saat ini menghadapi tantangan serius, bukan saja orang enggan bicara tentang Pancasila, tetapi justru nilai-nilai yang terkandung didalamnya nyaris tidak lagi dihayati dan diamalkan. Mungkin hal ini adalah akibat dan sikap traumatis dari pengalaman masa lalu, atau dapat pula karena terlahir generasi baru yang telah menganggap bahwa Pancasila sudah tidak bermakna lagi.
b. Ideologi Dunia
Liberalisme
Aliran pikiran perseorangan atau individualistik. Aliran pemikiran ini mengajarkan bahwa negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas kontrak semua individu dalam masyarakat itu (kontrak sosial). Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak ia lahir dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapa pun termasuk penguasa kecuali atas persetujuan yang bersangkutan. Paham Liberalisme mempunyai dasar-dasar kebabasan dan kepentingan pribadi yang menuntut kebebasan individu secara mutlak, yaitu kebebasan mengejar kebahagiaan hidup di tengah-tengah kekayaan materil yang melimpah dan dicapai dengan bebas.
Komunisme
Aliran pikiran golongan (class theory) yang diajarkan oleh Karl Marx, Engels dan Lenin pada mulanya merupakan kritik Kark Marx atas kehidupan sosial ekonomi masyarakat pada awal revolusi industri. Aliran pemikiran ini beranggapan bahwa negara adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas lain. Golongan ekonomi kuat menindas ekonomi lemah.
Golongan borjuis menindas golongan proletar (kaum buruh). Karena itu Marx menganjurkan agar kaum buruh mengadakan revolusi politik untuk merebut kekuasaan negara dari golongan kaya kapitalis dan borjuis agar kaum buruh dapat ganti berkuasa dan mengatur negara. Sesuai dengan aliran pikiran yang melandasi komunisme.
Faham Agama
Negara membina kehidupan keagamaan umat dan bersifat spiritual religius. Bersumber pada falsafah keagamaan dalam kitab suci agama. Negara melaksanakan hukum agama dalam kehidupan dunia.
B. ASPEK POLITIK
Politik berasal dari kata Politics dan atau Policy artinya berbicara politik akan mengandung makna kekuasaan (pemerintahan) atau juga kebijaksanaan. Pemahaman ini berlaku di indonesia dengan tidak memisahkan antara Politics dan Policy, sehingga kita menganut satu saham yaitu Politik.
Politik di Indonesia harus dapat dilihat dalam konteks ketahanan nasional ini, yang meliputi dua bagian utama yaitu politik dalam negeri dan politik luar negeri.
System pemerintahan berdasarkan hokum, tidak berdasarkan kekuasaan yang bersifat absolute, kedaulatan di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR sebagai penjelmaan seluruh rakyat. Mekanisme politik memungkinkan adanya perbedaan pendapat. Namun perbedaan pendapat tersebut tidak menyangkut nilai darar sehingga tidak bersebrangan yang dapat menjurus kepada konflik fisik. Kepemicuan nasional mampu mengakomodasi aspirasi hidup dalam masyarakat dengan tetap berpedoman pada pancasila, UUD 1945, dan wawasan nusantara. Komunikasi politik bertimbal balik antara pemerintahan dengan masyarakat dan antar kelompok atau golongan dalam masyarakat terjalin dengan baik untuk mencapai tujuan nasional dan kepentingan nasional.
a. Politik Dalam Negeri
Politik dalam negeri ialah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang mampu menyerap aspirasi dan mendorong partisipasi masyarakat dalam suatu sistem, yang unsur-unsur nya terdiri dari struktur politik, proses politik, budaya politik, komuniksai politik dan partisipasi politik.
• Struktur Politik merupakan wadah penyaluran pengambilan berupa kepentingan masyarakat dan sekaligus wadah dalam menjaring pemimpin nasional.
• Proses Politik merupakan suatu rangkaian pengambilan keputusan tentang berbagai macam politik.
• Budaya Politik merupakan pencerminan dari aktualisasi hak dan kewajiban rakyat dalam bermasyarakat.
• Komunikasi Politik Merupakan suatu hubungan timbal balik antar berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
b. Politik Luar Negeri
Politik luar negeri ialah salah satu sarana pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan antar bangsa.Sebagai Bagian Integral Dari Strategi Nasional. Politik luar negeri merupakan proyeksi kepentingan nasional kedalam kehidupan antar bangsa.Politik luar negeri indonesia adalah bebas dan aktif. Bebas dalam pengertian bahwa indonesia tidak memihak pada kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Aktif dalam arti tidak pasif.
c. Ketahanan Pada Aspek Politik
ketahanan pada aspek politik di artikan sebagai kondisi dinamik kehidupan politik bangsa yang berisi keuletan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi tantangan.
Ketahanan Pada Aspek Politik Dalam Negeri
• Sistem pemerintahan berdasarkan hukum, tidak berdasarkan kekuasaan.
• Mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat.
• Kepemimpinan nsional mampu mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam masyarakat.
• Terjalin komunikasi politik timbal balik antara pemerintah dengan masyarakat dan antar kelompok.
Ketahanan pada aspek Politik Luar Negeri
• Hubungan luar negeri ditujukan untuk lebih meningkatkan kerjasama internasional di berbagai bidang atas dasar saling menguntungkan, meningkatkan citra positif indonesia di luar negeri.
• Politik luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam rangka meningkatkan persahabatan dan kerja sama antar negara berkembang sesuai dengan kemampuan dan demi kepentingan nasional.
• Citra positif Indonesia terus ditingkatkan dan di perluas antara lain melalui promosi, peningkatan diplomasi dan lobi internasional.
• Perkembangan, perubahan dan gejolak dunia terus ditingkatkan diikuti dan di kaji dengan seksamaagar secara dini dapat diperkirakan terjadinya dampak negatif.
• Langkah bersama negara berkembang untuk memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidak adilan dengan negara industri maju perlu ditingkatkan.
C. ASPEK EKONOMI
Ketahanan ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang dating dari luar maupun dari dalam negri secara langsung maupun tidak langsung, untuk menjamin kelangsungan perekonomian bangsa dan Negara berlandaskan Pancasila UUD 1945.
• Aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat meliputi: produksi, distribusi, dan konsumsi barang-barang jasa
• Usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara individu maupun kelompok, serta cara-cara yang dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan.
Sistem perekonomian yang diterapkan oleh suatu negara akan memberi corak terhadap kehidupan perekonomian negara yang bersangkutan. Sistem perekonomian liberal dengan orientasi pasar secara murni akan sangat peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar, sebaliknya sistem perekonomian sosialis dengan sifat perencanaan dan pengendalian oleh pemerintah kurang peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar.
Perekonomian Indonesia menurut Pasal 33 UUD ’45 adalah:
Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti setiap warga negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa. Dalam perekonomian Indonesia tidak dikenal monopoli dan monopsoni baik oleh pemerintah/swasta. Secara makro sistem perekonomian Indonesia dapat disebut sebagai sistem perekonomian kerakyatan.
Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi dan mewujudkan kemampuan rakyat.
Untuk mencapai tingkat ketahanan ekonomi perlu pertahanan terhadap berbagai hal yang menunjang, antara lain:
a. Sistem ekonomi Indonesia harus mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan merata.
b. Ekonomi Kerakyatan Menghindari:
• Sistem free fight liberalism: Menguntungkan pelaku ekonomi yang kuat.
• Sistem Etastisme: Mematikan potensi unit-unit ekonomi diluar sektor negara.
• Monopoli: Merugikan masyarakat dan bertentangan dengan cita-cita keadilan sosial.
c. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang antara sektor pertanian, perindustrian dan jasa.
d. Pembangunan ekonomi dilaksanakan sebagai usaha bersama dibawah pengawasan anggota masyarakat memotivasi dan mendorong peran serta masyarakat secara aktif.
e. Pemerataan pembangunan.
f. Kemampuan bersaing.
D. ASPEK SOSIAL BUDAYA
Sosial adalah Pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungan, solidaritas yang merupakan unsur pemersatu, sedangkan Budaya adalah Sistem nilai yang merupakan hasil hubungan manusia dengan cipta rasa dan karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama serta merupakan kekuatan pendukung penggerak kehidupan.Kebudayaan diciptakan oleh faktor organobiologis manusia, lingkungan alam, lingkungan psikologis, dan lingkungan sejarah.Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai budaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh budaya asing (local genuis). Local genuis itulah pangkal segala kemampuan budaya daerah untuk menetralisir pengaruh negatif budaya asing.Kebuadayaan nasional merupakan hasil (resultante) interaksi dari budaya-budaya suku bangsa (daerah) atau budaya asing (luar) yang kemudian diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa. Interaksi budaya harus berjalan secara wajar dan alamiah tanpa unsur paksaan dan dominasi budaya terhadap budaya lainnya.Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi kehidupan sosial budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional, yang mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
E. Aspek Pertahanan Keamanan
Pertahanan Keamanan adalah daya upaya suatu bangsa dengan segala potensinya untuk melindungi kepentinganbangsa dan negara demi tetap terwujudnya kondisi kelangsungan hidup dan perkembangan kehidupan bangsa dan negara serta terpenuhinya hak dan kewajiban warga negara dalam rangka pencapaian tujuan nasional.Pertahanan keamanan negara RI dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan, menggerakkan seluruh potensi nasional termasuk kekuatan masyarakat diseluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.Penyelenggaraan ketahanan dan keamanan secara nasional merupakan salah satu fungi utama dari pemerintahan dan negara RI dengan TNI dan Polri sebagai intinya, guna menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional Indonesia.
Wujud ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara (Hankamneg) yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.Wawasan Nasional Bangsa Indonesia adalah wawasan nusantara yang merupakan pedoman bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan nasional. Sedangkan ketahanan nasional merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses. Dapat dikatakan bahwa wawasan nusantara dan ketahanan nasional merupakan duan konsepsi dasar yang saling mendukung sebagai pedoman bagi penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara.Ketahanan pertahanan dan keamanan juga diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan pertahanan dan kemanan bangsa Indonesia mengandung keuletan, ketangguhan, dan kemampuan dalam mengembangkan, menghadapi dan mengatasi segala tantangan dan hambatan yang dating dari luar maupun dari dalam negri baik secara langsung maupun tidak langsung yang dapat membahayakan identitas, intregritas, dan kelangsungan hidup bangsa dan NKRI.
untuk mewujudkan postur kekuatan pertahanan keamanan kita mengacu pada negara-negara lain yang membangun kekuatan pertahanan keamanan melalui pendekatan misi yaitu untuk melindungi diri sendiri dan tidak untuk kepentingan invasi (standing armed forces):
• Perlawanan bersenjata = TNI, Polri, Ratih (rakyat terlatih) sebagai fungsi perlawanan rakyat.
• Perlawanan tidak bersenjata = Ratih sebagai fungsi dari TIBUM, KAMRA, LINMAS
Ketahanan pada Aspek Pertahanan dan Keamanan
• Pertahanan dan keamanan harus dapat mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela negara
• Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatan
• Pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan dimanfaatkan untuk menjamin pertahanan dan stabilitas keamanan
• Potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai harus dilindungi dari segala ancaman dan gangguan
• Perlengkapan dan peralatan untuk mendukung pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan sedapat mungkin harus dihasilkan oleh industri dalam negeri, pengadaan dari luar negeri dilakukan karena terpaksa dimana indutri dalam negeri masih terbatas kemampuannya.
Dengan demikian, Ketahanan Pertahanan dan Keamanan yang diinginkan adalah kondisi daya tangkal bangsa dilandasi oleh kesadaran bela Negara seluruh rakyat dan mengandung kemampuan memelihara stabilitas Pertahanan dan Keamanan.
BAB III
A. KESIMPULAN
Dari paparan materi di atas dapt disipulkan bahwa wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa yang telah menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensi yang serba terhubung dan dalam pembangunanya di lingkungan nasional, regional, serta global. Hal ini tidak terlepas dari konsep-konsep yang merupakan keahanan nasional, konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan aspek yang mendukung kehidupan yaitu :
ASPEK ALAMIAH (statis)
• Geografi
• Kependudukan
ASPEK SOSIAL (dinamis)
• Aspek idiologi
• Aspek politik
• Aspek ekonomi
• Aspek sosial budaya
• Aspek ketahanan keamanan
B. SARAN
Pertahanan dan keamanan nasional yang semakin mendapat tantanagan oleh era globalisasi seperti saat ini perlu di waspadai oleh seluruh warga negara. Maka, perlunya sosialisasi terhadap masyarakat agar kembali mempererat kesatuan dan persatuan.
Komentar
Posting Komentar