KEY PERFORMANCE INDICATORS and METRIC
Membedakan antara Key Performance Indicators dan matrik. Key
Performance Indicators digunakan untuk mengukur parameter kualitatif yang
cenderung sulit pengukurannya. Misalnya kualitas kepemimpinan dan kepuasan
pelanggan. Yang perlu di perhatikan dalam hal ini adalah tidak semua matrik
adalah Key Performance Indicators.
Perbedaannya terletak pada isi matriknya. Matrik Key Performance
Indicators menjelaskan performa kinerja yang hendak dicapai oleh sebuah perusahaan
serta langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan untuk merealisasikan obyek
strategi dari perusahaan tersebut. Tiga kata Indikator + Kunci +
Kinerja menjelaskan tentang adanya tolok ukur spesifik dan terpilih dari
sekian banyak indikator kinerja yang ada.
Dari namanya, Key Performance Indicator sudah
menyebutkan, performance indicator atau penunjuk kinerja. Contohnya performance
suatu proses diukur atau ditunjuk melalui suatu KPI. KPI bukan hanya mengukur
suatu panjang, suatu waktu proses, suatu umur alat tetapi lebih tepat ukuran
dari suatu performance atau kinerja. Lebih lanjut, KPI merupakan ukuran kunci
(key) terhadap bisnis atau kesuksesan, bukan hanya ukuran seadanya / sambil
lalu dari suatu bisnis proses. Dengan demikian, KPI sangat erat berhubungan
dengan obyektif dari proses yang akan diukur. KPI yang tepat juga
membantu apakah organisasi sudah melakukan hal yang benar dan mengetahui apa
yang perlu perbaikan (improvement) atau penyesuaian.Dengan demikian, tampaklah
apa perbedaan dari metric dan KPI, yakni “KPI adalah metric, tapi tidak semua metric
merupakan KPI”.
Organisasi memiliki banyak metric, tapi hanya sedikit KPI. Metric
dapat berupa suatu ukuran tentang suatu (besaran, jumlah, waktu), tetapi KPI
adalah ukuran yang mempunya makna berarti dan kunci (matter most & key). Metric
dapat diubah atau tidak dapat diubah melalui suatu aksi. Tetapi KPI sebaiknya
harus dapat diubah melalui suatu aksi (actionable). Jangan mengukur sesuatu
sebagai KPI jika hal itu tak dapat diubah melalui serangkaian aksi spesifik.
Jadi KPI merupakan metric yang :
·
Outcome-oriented — bukan hanya sekedar
output (keluaran dari proses), karena outcome memiliki pengaruh (impact).
·
Target-based — memiliki paling tidak satu
nilai sasaran yang sensitif terhadap waktu.
·
Rated / Graded — memiliki nilai ambang
(threshold) yang membedakan antara nilai aktual dan target.
Dengan tiga kriteria diatas, dapat digunakan untuk mengevaluasi apakah sebuah metricmemenuhi status sebagai KPI yang membantu untuk tetap fokus pada ukuran tersebut sebagai salah satu kunci menuju kesuksesan organisasi.
Manfaat Penerapan KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI)
Pengelolaan kinerja pegawai melalui sistem KPI memberikan
sejumlah manfaat positif bagi perusahaan, diantaranya adalah :
·
Melalui metode KEY PERFORMANCE INDICATORS maka
kinerja setiap pegawai dapat dievaluasi secara lebih obyektif dan terukur,
sehingga dapat mengurangi unsur subyektivitas yang sering terjadi dalam proses
penilaian kinerja pegawai.
·
Melalui penentuan key performance indicators
(KPI) secara tepat, setiap pegawai juga menjadi lebih paham mengenai hasil
kerja yang diharapkan darinya. Hal ini akan mendorong pegawai bekerja lebih
optimal untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan.
·
Melalui penetapan KEY PERFORMANCE INDICATORS
yang obyektif dan terukur, maka proses pembinaan kinerja pegawai dapat dilakukan
secara lebih transparan dan sistematis.
·
Hasil skor KEY PERFORMANCE INDICATORS yang
obyektif dan terukur juga dapat dijadikan dasar untuk pemberian reward dan
punishment pegawai. Dengan demikian, pegawai yang kinerjanya lebih bagus akan
mendapat reward, sebaliknya yang kerjanya kurang baik akan mendapat punishment.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar